Pondok Tahfidzul Qur’an Putri Modern Mojokerto -Dalam dunia tahfidz (menghafal Al-Qur’an), salah satu istilah yang sangat penting dan sering dibahas adalah murojaah. Istilah ini tidak hanya berkaitan dengan proses menghafal, tetapi lebih dalam: berkaitan dengan bagaimana hafalan itu dipertahankan dan dimaknai dalam kehidupan sehari-hari. Banyak penghafal Al-Qur’an yang jatuh pada kesalahan besar, yaitu terlalu fokus pada menambah hafalan baru, tetapi mengabaikan murojaah yang pada akhirnya membuat hafalan lama perlahan hilang dari ingatan.
Lalu, apa sebenarnya murojaah itu? Bagaimana penerapannya yang baik? Dan apa saja manfaat murojaah bagi penghafal Al-Qur’an? Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang pengertian, pentingnya murojaah, strategi melakukannya, serta keutamaannya dalam Islam.
Daftar isi
TogglePengertian Murojaah
Secara bahasa, murojaah (مراجعة) berasal dari kata kerja raja’a (رجع) yang berarti “kembali” atau “mengulang”. Dalam konteks tahfidz Al-Qur’an, murojaah berarti mengulang kembali hafalan yang telah dimiliki agar tidak lupa dan tetap melekat dalam ingatan.
Murojaah bukan sekadar mengulang dengan membaca saja, tapi juga melibatkan pemahaman, ketepatan bacaan (tajwid), dan menjaga kesesuaian hafalan dengan mushaf. Seorang hafizh (penghafal) idealnya tidak hanya bisa menambah hafalan, tetapi juga mampu menjaga hafalan lamanya tetap kuat.
Pentingnya Murojaah dalam Menghafal Al-Qur’an
1. Menjaga Hafalan agar Tidak Hilang
Tanpa murojaah, hafalan Al-Qur’an sangat mudah terlupakan. Banyak hafizh yang pernah hafal 30 juz, namun karena jarang mengulang, hafalannya perlahan menghilang. Imam Syafi’i pernah berkata:
“Hafalan itu seperti binatang buruan, jika tidak diikat, ia akan lepas.”
Murojaah adalah “tali pengikat” hafalan. Semakin sering dilakukan, semakin kuat hafalan tertambat dalam ingatan.
2. Meningkatkan Ketepatan dan Kualitas Hafalan
Dengan murojaah yang konsisten, kesalahan dalam hafalan bisa diminimalisasi. Terkadang hafalan tidak benar-benar hilang, tetapi terjadi pergeseran kata atau ayat. Murojaah membantu mengoreksi hal tersebut dan meningkatkan akurasi dalam membaca.
3. Membangun Kedekatan dengan Al-Qur’an
Mengulang hafalan berarti membaca dan merenungi ayat-ayat Allah setiap hari. Ini menumbuhkan kedekatan emosional dan spiritual yang lebih kuat antara seorang muslim dan Al-Qur’an.
4. Menyiapkan Diri untuk Mengajarkan Al-Qur’an
Seorang guru tahfidz atau imam harus memiliki hafalan yang kuat. Tanpa murojaah yang baik, sulit untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar dalam shalat atau ketika mengajar.
Manfaat Murojaah Bagi Penghafal Al-Qur’an
Berikut beberapa manfaat besar yang diperoleh seorang penghafal Al-Qur’an melalui proses murojaah:
1. Menjaga Konsistensi dan Disiplin
Murojaah melatih seseorang untuk memiliki jadwal rutin, konsisten, dan disiplin dalam membaca dan mengulang hafalan. Ini melatih etos kerja dan manajemen waktu yang baik.
2. Meningkatkan Daya Ingat
Melatih otak untuk terus mengulang dan mengingat ayat demi ayat akan membantu meningkatkan kapasitas memori secara umum. Bahkan menurut beberapa penelitian, penghafal Al-Qur’an memiliki ketajaman kognitif yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menghafal.
3. Menanamkan Nilai dan Hikmah Ayat
Ketika hafalan diulang terus-menerus, makna dari ayat yang dihafal akan semakin meresap. Ini menjadikan hafalan bukan hanya verbal, tetapi juga membentuk pola pikir dan perilaku.
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Hafalan yang kuat akan membuat seorang hafizh lebih percaya diri saat diminta menjadi imam, lomba, atau saat tampil dalam forum keagamaan. Sebaliknya, hafalan yang lemah membuat seseorang ragu dan gelisah.
5. Menjaga Pahala Hafalan Tetap Mengalir
Jika hafalan tidak dijaga, bisa jadi hafizh lupa banyak ayat hingga tidak lagi bisa disebut sebagai penghafal. Dengan murojaah, hafalan tetap terjaga dan pahala membaca serta menjaga Al-Qur’an terus mengalir.
Strategi Efektif dalam Melakukan Murojaah
Murojaah perlu strategi agar hasilnya optimal. Berikut beberapa metode yang sering digunakan:
1. Sistem Juz Harian
Misalnya: murojaah 1 juz per hari, sehingga 30 juz akan diulang setiap 30 hari. Ini adalah metode klasik dan efektif jika punya waktu yang cukup.
2. Metode 5:1 (5 Murojaah : 1 Hafalan Baru)
Untuk setiap 1 halaman hafalan baru, ulangi 5 halaman hafalan lama. Ini menjaga keseimbangan antara penambahan dan pemeliharaan hafalan.
3. Murojaah dengan Setoran
Mengulang hafalan sambil menyetorkannya ke guru atau teman. Cara ini lebih terukur karena melibatkan evaluasi langsung.
4. Murojaah dalam Shalat
Menggunakan hafalan dalam shalat, terutama shalat sunnah atau qiyamul lail. Ini membuat hafalan diuji dalam kondisi khusyuk dan tanpa mushaf.
5. Murojaah Bersama Teman (Partner System)
Mencari teman sesama hafizh untuk saling murojaah dan mengoreksi. Ini membantu menjaga motivasi dan konsistensi.
Tantangan dalam Murojaah dan Cara Mengatasinya
Tantangan:
-
Rasa bosan karena mengulang ayat yang sama.
-
Keterbatasan waktu di tengah kesibukan.
-
Kurangnya motivasi.
-
Tidak punya sistem atau jadwal tetap.
Solusi:
-
Buat jadwal murojaah yang fleksibel tapi konsisten.
-
Variasikan metode (baca, dengar, tulis, setoran).
-
Bergabung dengan komunitas tahfidz.
-
Tetapkan target harian dan bulanan.
-
Ingat kembali niat awal: karena Allah dan mencari ridha-Nya.
Murojaah adalah Bentuk Kesyukuran
Murojaah bukan sekadar proses teknis menjaga hafalan, tetapi juga bentuk syukur kepada Allah atas nikmat Al-Qur’an yang telah diberikan. Seorang hafizh sejati adalah mereka yang bukan hanya pernah menghafal, tetapi terus menjaga hafalannya hingga akhir hayat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
تَعَاهَدُوا القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنَ الإِبِلِ فِي عُقُلِهَا
Jagalah (hafalan) Al-Qur’an itu, maka demi Dzat, jiwaku di kekuasaaNya, sungguh ia (Al-Qur’an) lebih cepat lepasnya daripada unta dari ikatannya”.(Imam Bukhari, Shahih Bukhari [Beirut: Dar Thauq al-Najah], tt, juz VI, hal 193. hadits nomor 5033).
Ingin Murojaah Lebih Terarah? Ini Pilihan Pesantren yang Bisa Anda Pertimbangkan
Setelah memahami betapa pentingnya murojaah dalam menjaga hafalan Al-Qur’an, tentu Anda menginginkan lingkungan yang tepat untuk mendukung proses tersebut lingkungan yang bukan hanya mendorong hafalan cepat, tapi juga konsisten dan berkelanjutan, dengan pendampingan yang penuh perhatian dan nilai-nilai akhlak yang kuat.
Jika Anda atau anak Anda sedang mencari tempat terbaik untuk mendalami hafalan Al-Qur’an sekaligus menguatkan karakter Islami, maka Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto, Jawa Timur bisa menjadi pilihan yang sangat tepat.
Pesantren ini dikenal dengan pendekatannya yang hangat, penuh empati, dan berorientasi pada pembinaan akhlak. Setiap santri didampingi secara personal dalam proses tahfidz dan murojaah, sehingga tidak hanya hafal banyak ayat, tetapi juga mampu menjaganya dalam jangka panjang.
Lingkungan yang tenang, program yang terstruktur, serta perhatian khusus pada penguatan murojaah, menjadikan Al Jihadul Chakim tempat yang sangat ideal bagi calon hafizhah. Tidak hanya menghafal, tapi juga membentuk pribadi yang mandiri, santun, dan mencintai Al-Qur’an sepenuh hati.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi langsung Admin melalui WhatsApp di nomor 0811-3600-074 atau 0811-3055-5556.