Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Terbaik Mojokerto – Tak terasa, penghujung tahun Hijriah sudah di ambang mata. Sebelum menyambut 1 Muharram 1447 H, umat Muslim sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu sejenak membaca doa akhir tahun. Doa ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah kesempatan berharga untuk merenungi perjalanan setahun ke belakang, memohon ampunan atas segala kekhilafan, dan memanjatkan harapan agar tahun yang akan datang dipenuhi keberkahan serta perlindungan dari-Nya. Momen pergantian tahun ini adalah waktu yang tepat untuk memperbarui niat dan asa. Dengan doa akhir tahun, kita berharap dapat meninggalkan segala hal buruk di masa lalu dan menyongsong lembaran baru dengan penuh optimisme dan kebaikan.
Daftar isi
ToggleLafal Doa Akhir Tahun Islam
Doa akhir tahun ini, seperti yang dikutip dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), bersumber dari kitab Al-Jami’ Al-Kabir karya Imam As-Suyuthi. Berikut adalah lafal doa tersebut:
Arab:
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرُضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَعَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ اَللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Latin: Allâhumma mâ ‘amiltu fî hâzihis-sanati mimmâ nahaitanî ‘anhu wa lam turudhihi, wa nasîtahû wa lam tansahû, wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’awtanî ilat-tawbati ba’da jura’tî ‘alâ ma’shitaka. Allâhumma fa innî astaghfiruka faghfir lî, wa mâ ‘amiltu min ‘amalin tardhâhu wa wa’adtanî ats-tsawâba fa as’aluka Allâhumma yâ dzal-jûdi wal-karami an taqbalahu minnî, wa lâ taqtha’ rajâ’î minka, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: “Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-mu, sedang kami belum bertaubat, padahal engkau tidak melupakannya dan engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertaubat sesudah saya maksiat. Karena itu ya Allah saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang maha pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas pendahulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.” Wallahu a’lam bis ash shawab (Isyatami Aulia, ed: Nashih).
Waktu Membaca Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun idealnya dibaca pada tanggal 30 Dzulhijjah, sesaat sebelum waktu Maghrib. Momen ini menandai penutupan tahun Hijriah dan menjadi jembatan menuju awal 1 Muharram yang penuh berkah.
Hukum Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam
Meskipun amalan membaca doa akhir dan awal tahun baru Islam tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an maupun hadits Rasulullah SAW, bukan berarti hal tersebut dilarang. Sebagaimana dijelaskan oleh Firman Arifandi dalam bukunya Menjawab Hujatan Musiman untuk Hajatan Musiman, hukum suatu amaliah tidak selalu harus didasarkan pada dalil yang eksplisit.
Firman Arifandi menjelaskan, “Pada amaliyah membaca doa khusus yang tidak ada landasannya secara eksplisit dalam Al-Qur’an dan sunah, seperti halnya doa akhir tahun dan awal tahun ini, sebenarnya sah saja kita gunakan dalil umum anjuran berdoa.”
Anjuran untuk berdoa secara umum ini menjadi dasar yang kuat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Gafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠
Artinya: “Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina’.”
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: “Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni’.”
Berdasarkan dalil-dalil ini, dapat disimpulkan bahwa memanjatkan doa yang berisi kebaikan dan permohonan kepada Allah SWT, termasuk pada momen pergantian tahun, adalah perbuatan yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan.
Baca juga Setelah Berbuat Maksiat di Suatu Tempat? Lakukan Ini Sebelum Beranjak
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto merupakan pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter.Jika Anda sedang mencari pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto – Jawa Timur bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan lingkungan yang mendukung dan pengasuhan yang penuh empati, pesantren ini fokus membentuk santri menjadi pribadi yang berakhlak mulia, mandiri, dan cinta Al-Qur’an. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Pondok Pesantren Al Jihadul Chakim melalui WhatsApp di nomor 0811-3600-074 atau 0811-3055-5556.