Istighosah berasal dari bahasa Arab الغوث (Al-ghouts) yang berarti pertolongan. Sedangkan secara istilah adalah memohon pertolongan dalam rangka terkena musibah atau berada pada kesulitan. Pada majelis dzikir rahmatan lil ‘alamin bertepatan pada bulan Oktober KH. Husein Ilyas atau yang kerap dipanggil dengan mbah yai husein mengaji mengenai Istighosah. Dijelaskan bahwa seseorang yang membaca istighosah tanpa mengetahui maknanya sekalipun tetap akan dirahmati oleh Allah SWT. sebgaimana firman Allah dalam surah Al-Anfal ayat 9 yang berbunyi:
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَٱسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّى مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ مُرْدِفِينَ
Iż tastagīṡụna rabbakum fastajāba lakum annī mumiddukum bi`alfim minal-malā`ikati murdifīn
Terjemah :
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu:
“Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”.
Ayat ini merupakan bukti pertama kali Rasulullah melaksanakan Istighosah yaitu ketika perang badar. Jika digambarkan lokasi badar terletak sangat jauh, namun Rasulullah sangat sabar mendatangi badar dengan berjalan kaki. Ketika pada arah timur dan utara terdapat longsor, Rasulullah memutuskan untuk berhenti sejenak di sana. Sahabat kebingungan dan bertanya-tanya dengan hal ini. Kemudian Allah menjawab dengan Surah Al-Anfal ayat 42 :
إِذْ أَنتُم بِٱلْعُدْوَةِ ٱلدُّنْيَا وَهُم بِٱلْعُدْوَةِ ٱلْقُصْوَىٰ وَٱلرَّكْبُ أَسْفَلَ مِنكُمْ ۚ
Pada ayat di atas mbah yai husein menjelaskan bahwa makna ٱلدُّنْيَا tidak boleh dimaknai sembarangan. Pada ayat ini makanai ٱلدُّنْيَا dimaknai dengan pinggiran jurang sebelah selatan. Beliau juga menuturkan pada Ayat ini mengandung arti “ketika kalian berada di pinggir jurang sebelah selatan. Ketahuilah Abu Jahal membawabanyak pasukan di sebelah utara. Adapun mara-mata yang kalian cari berada di baawah jurang itu, jangan kalian temui”.
Awal berangkat berperang sejumlah 313 pasukan, namun diantar pasukan tersebut banyak yang mengundurkan diri hingga hanya tersisa 171 pasukan. Melihat hal itu pasukan Abu Jahal menyerang dari berbagai arah. Pada saat itu pasukan Islam ketakutan dan mengadu pada nabi bahwa hanya tersisa satu panah akan diarahkan kemana. Nabi menjawab “Jangan mengandalkan panah, mari mengandalkan Istighosah. Arahkan saja ke atas” dari panah istighosah tersebut mampu meluluhlantakkan seluruh pasukan Abu Jahal. Allah memberi bantuan dengan seribu bala tentara malaikat untuk membantu pasukan muslim.
Adapun sejarah istighosah masuk ke Nusantara dimulai pada abad ke-11 sejak mbah sunan Ampel atau Raden Rahmad belum mendirikan sebuah pondok hanya mendirikan musala kecil dan memiliki santri tujuh, salah satu dari mereka meninggal yaitu mbah sun haji atau yang akrab dipanggil dengan julukan mbah bolong. Pada kala itu Sunan Ampel dan keenam santrinya tengah dikepung oleh pasukan majapahit membawa senjata lengkap. Santri takut dan mengadu pada Sunan Ampel. Saat itu sunan ampil menyuruh para santri untuk mengambil wudlu dan mulai membaca istighosah. Ketika tengah membaca istighosah tiba-tiba pasukan majapahit tertidur semua, santri bingung diapakan pasukan ini, lalu Sunan Ampel menyuruh membiarkannya karena mengingatkan beliau pada santri yang suah wafat yaitu mbah bolong. Mendengar hal itu mbah bolong langsung sowan kepada Sunan Ampel untuk melawan pasukan Majapahit. Hal ini tidak luput dari pertolongan Allah dan fadhilah dari Istighosah.
Selanjutnya pada abad ke-14 Mbah Ainul Yaqin atau Sunan Giri tengah mengajari anak-anak di TPQ. Pada saat itu pasukan Majapahit mendatangkan sekutu dari luar negara untuk menghancurkan TPQ tersebut. para santri yang besar ketakutan melihat hal itu, namun Sunan Giri mengajak mereka untuk berwudlu dan membaca istighosah. Selesai membaca istighosah sembari betakbir dan menyelupkan alat tulis zaman dahulu pada tinta kemudian dilempar ke atas. Atas izin Allah setiap cipratan tinta tersebut berubah menjadi beribu-ribu lebah yang bersiap untuk menyengat pasukan majapahit hingga mati tidak tersisa.
Allah selalu menyayangi, merahmati dan menolong kita semua yang gemar beristighosah serta akan selalu dituntun dan diberitahu jalan yang benar oleh Allah SWT karena Allah selalu bersama orang yang istiqomah dalam berdzikir.
Penulis : Siska Fatmawati
Dok : Santrigrafi Al-Jihad
Sumber : Pustaka Al-Jihad Surabaya