Keistimewaan Malam Turunnya Al-Qur’an – Peristiwa turunnya Al-Qur’an biasa juga disebut dengan Nuzulul Qur’an yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Nuzulul Qur’an merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam di dunia. Kata nuzulul Qur’an berasal dari dua kata yakni nuzul yang secara harfiah berarti menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke tempat rendah, sedangkan Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Nuzulul Qur’an pengertian majazinya yaitu peristiwa turunnya Al-Qur’an dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Peristiwa Nuzulul Qur’an juga diartikan sebagai penyampaian wahyu dan informasi dari Allah SWT kepada Nabi dari alam ghaib ke alam nyata melalui perantara malaikat Jibril.1 Sebagai petunjuk bagi umat Islam dalam mencapai kebenaran.
Dalam sejarah tercatat bahwa Al-Qur’an diturunkan tidak secara sekaligus kepada Nabi Muhammad tetapi secara berangsur dan bertahap. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi pedoman bagi kehidupan umat manusia, Al-Qur’an mengandung banyak pelajaran yang membuat kehidupan seseorang menjadi teratur.
Perbedaan Al-Qur’an dengan kitab yang lainnya bisa dilihat dari aspek penurunannya, sehingga sebab alasan perbedaan itu membuat orang kafir bertanya dan ragu akan sumber kemunculan Al-Qur’an. Allah mengabadikan pertanyaan mereka dalam Al-Qur’an:
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).
Dalam ayat di atas Allah menjelaskan bahwa sikap orang-orang kafir yang banyak menentang dan ingkar, juga keusilan mereka kepada hal yang bukan urusannya. Allah menjawab perkataan mereka, sesungguhnya Allah menurunkan Al-Qur’an secara berangsur tiada lain hanya untuk meneguhkan hati orang-orang mukmin terhadapnya.
Betapa sangat istimewanya bualn Ramadhan ini apalagi momentum Nuzulul Qur’an yang mana merupakan peristiwa penting dalam sejarah dan proses pertama penurunan Al-Qur’an.
Adapun dasar kaum muslim memperingati Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan karena pada saat itulah Nabi menerima wahyu pertama kali yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5.
Amalan-amalan yang bisa dilakukan pada malam Nuzulul Qur’an di antaranya, Istiqomah dan memperbanyak membaca Al-Qur’an, I’tikaf atau berdiam diri di masjid, Memperbanyak sholawat, sholat malam dan berdoa.
Secara umum, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam tiga tempat dalam Al-Qur’an, diantaranya:
- Diturunkan pada bulan Ramadan
Sebagaimana dalam surah Al-Baqarah ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia…” 2
- Diturunkan pada malam Lailatul Qadar
Sebagaimana dalam surah al-Qadar ayat 1
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” 3
- Diturunkan pada malam yang diberkahi
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
“Sersungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi.” 4
Kesimpulannya bisa diambil bahwasanya Al-Qur’an diturunkan di bulan-bulan yang penuh akan keberkahan yaitu di bulan Ramadan pada malam lailatul qadar.
Oleh karena itu, di waktu-waktu tersebut umat Islam harus tahu akan keutamaan membaca Al-Qur’an, sebisa mungkin untuk mengisi hari-harinya dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir dan beribadah sebanyak-banyaknya karena rugi jika kita tidak memanfaatkan waktu sekali seumur hidup, di malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah akan mengabulkan semua permintaan hamba-Nya dan melipatgandakan pahala. Keistimewaan Malam Turunnya Al-Qur’an
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memeriahkan bulan Ramadan dengan qiyamu Ramadan, (dan dilakukan) dengan penuh keimanan dan ikhlasan, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu.” (HR.Bukhari)
Semoga Allah memudahkan jalan menuju kebaikan dan kemenangan dalam momentum bulan Ramadhan untuk melejitkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.
Penulis: Zumrotus Shofa