Keutamaan Bersyukur

وَمِن رَّحْمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

Kata kunci dari ayat ini terdapat dalam kata “Syukur” Syukur berasal dari bahasa Arab yaitu شكر-يشكر-شكرا yang berarti berterimakasih kepada-Nya. Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya. Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan. Adapun syukur menurut istilah adalah berterimakasih kepada Allah dengan hati senang dan lega serta mengimplementasikan rasa senang lega tersebut kepada perbuatan sehari-harinya.

Sebagai seorang mu’min sangat dianjurkan dan diwajibkan untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Karena pada dasarnya nikmat yang diberikan Allah bukan untuk disombongkan, melainkan untuk disyukuri. Dengan bersyukur dapat menjadi salah satu sebab ditambahkannya nikmat oleh allah SWT. Menanamkan dan membiasakan rasa syukur dalam diri sangat penting karena hidup tanpa didasari rasa syukur akan terasa sulit dan selalu merasa kurang. Abah Imam memberi contoh mengenai Syukur yaitu seperti  orang hidup di dunia ini tidak ada yang menginginkan sakit, seluruh manusia pasti ingin selalu sehat. Namun dalam kenyataannya masih terdapat orang yang sakit. Dari sini tersirat perintah untuk bersyukur karena yang membuat sehat adalah Allah begitupun rasa sakit juga berasal dari Allah.

Namun oleh sebagian orang merasa dan menganggap bahwa nikmat hanya terbatas pada harta, wajah yang rupawan, dan hal-hal yang dapat dilihat saja. Padahal tanpa disadari Allah telah menganugerahkan berjuta-juta nikmat pada kita, seperti kesehatan, kesempatan, usia muda dan hal-hal yang tidak disadari lainnya. Namun banyak dari kita yang akan menyadarinya ketika nikmat tersebut sudah diambil dari kita. Selain itu kebanyakan manusia masih melihat nikmat orang lain sehingga seakan-akan merasa menjadi orang yang paling tidak beruntung, padahal nikmat Allah yang diberikan kepada kita juga tak kalah besar dengan nikmat orang lain, hanya saja kita dibuat tidak menyadarinya karena terbuai dengan nikmat orang lain. Allah maha adil dengan semuanya dan tidak akan salah dalam memberi nikmat. Bisa jadi Allah memberikan nikmat kepada kita yang tidak bisa dimiliki orang lain.

Baca Artikel Lainnya:  Selamat Datang Bulan Maulud

Mengutip dari Abah Imam “wong nek syukure didisikno liyane bakal kalis kabeh” beliau menjelaskan bahwa makna kutipan di samping adalah orang yang mendahulukan rasa syukur akan menghilangkan keresahan hati dan tamaknya, sebaliknya jika orang mengakhirkan rasa syukur pasti keresahan hati akan menghampirinya terlebih dahulu. Menikmati seluruh ketetapan Allah dalam hidup ini adalah salah satu wujud rasa syukur terhadap Allah. Oleh karena itu dalam keadaan dan kondisi seperti apapun harus selalu membesarkan “Alhamdulillah”. Dalam kitab Tanbighul Ghofilin, Ibnu Abbas pernah menceritakan bahwa Rasulallah pernah bersabda “Orang pertama yang akan dipanggil untuk masuk surga adalah orang-orang yang senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah,yaitu orang- orang yang senantiasa memuji Allah dalam keadaan lapang dan dalam keadaan sempit”.  Nikmat Allah tidak akan pernah habis oleh waktu, Allah akan senantiasa menyiapkan nikmat untuk kita semua. Oleh karena itu, pentingnya membiasakan syukur dari hal sekecil apapun.

 

Penulis : Siska Fatmawati

Editor: Lailiyah Qotrunnada

Dok : Agus Ulwan Akhmadi

Sumber : Pustaka Al-Jihad Surabaya

Share this post:
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp