Pondok Tahfidz Putri Modern Mojokerto – Pernahkah Anda mendengar bahwa keimanan itu memiliki berbagai tingkatan? Rasulullah SAW pernah menjelaskan kepada kita bahwa keimanan memiliki tujuh puluh bagian. Puncaknya adalah mengucapkan kalimat tauhid “lฤ ilฤha illallฤh” (Tiada Tuhan selain Allah), sementara bagian terendahnya adalah menyingkirkan duri atau rintangan dari jalan.
Kisah luar biasa yang akan kami bagikan ini datang langsung dari Nabi Muhammad SAW, menceritakan tentang seorang pria yang meraih surga berkat sebuah tindakan sederhana namun penuh kebaikan: menyingkirkan dahan berduri yang menghalangi jalan orang banyak. Kisah ini diabadikan dalam beberapa riwayat hadits, yang salah satunya berbunyi:
ุจูููููู ูุง ุฑูุฌููู ููู ูุดูู ุจูุทูุฑูููู ููุฌูุฏู ุบูุตููู ุดููููู ุนูููู ุงูุทููุฑูููู ููุฃูุฎููุฑูููุ ููุดูููุฑู ุงูููููู ูููู ููุบูููุฑู ูููู
Artinya: “Saat seorang pria sedang berjalan, tiba-tiba ia mendapati sebuah dahan berduri yang menghalangi jalan. Kemudian ia menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya,” (HR. Ahmad).
Dalam redaksi lain, dikisahkan pula
ู ูุฑูู ุฑูุฌููู ุจูุบูุตููู ุดูุฌูุฑูุฉู ุนูููู ุธูููุฑู ุทูุฑููููุ ููููุงูู: ููุงูููู ููุฃูููุญููููููู ููุฐูุง ุนููู ุงููู ูุณูููู ูููู ููุง ููุคูุฐููููู ู ููุฃูุฏูุฎููู ุงููุฌููููุฉู
Artinya: “Dikisahkan ada seorang pria melewati dahan sebuah pohon di badan jalan. Ia lantas berkata, ‘Demi Allah, aku akan menyingkirkan dahan ini agar tidak menghalangi kaum Muslimin.’ Berkat amal itu, ia dimasukkan ke surga,” (HR. Muslim).
Dan masih ada lagi riwayat yang menggambarkan betapa besar pahalanya:
ููููุฏู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุฌูููุง ููุชููููููุจู ููู ุงููุฌููููุฉูุ ููู ุดูุฌูุฑูุฉู ููุทูุนูููุง ู ููู ุธูููุฑู ุงูุทููุฑููููุ ููุงููุชู ุชูุคูุฐูู ุงููููุงุณู
Artinya: “Aku melihat seorang pria yang mendapatkan kenikmatan di surga karena sebuah pohon yang dipotongnya di badan jalan karena akan melukai orang lain,” (HR. al-Baihaqi).
Daftar isi
ToggleMakna di Balik Kisah Sederhana
Hadits-hadits di atas semuanya menggambarkan hal yang sama: seorang pria yang secara tidak sengaja menemukan dahan berduri di jalan. Tanpa ragu, ia memotong dan memindahkannya, semata-mata agar tidak membahayakan dirinya maupun orang lain, terutama sesama Muslim yang melintas. Apa balasannya? Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam surga. Bahkan, Rasulullah SAW menyaksikan sendiri kenikmatan yang ia peroleh di sana.
Ini adalah bukti nyata betapa luasnya rahmat Allah SWT dan betapa agungnya karunia-Nya. Hanya dengan sebuah amal kecil, pria ini mendapatkan balasan yang luar biasa besar dan istimewa. Tidak heran jika Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan, “Singkirkanlah duri dari jalan kaum Muslimin,” sebuah ajaran yang selaras dengan hadits Muslim.
Di sisi lain, Nabi SAW juga keras melarang kita untuk mengganggu apalagi mencelakakan sesama Muslim, sebagaimana hadits yang berbunyi: “Siapa yang membahayakan kaum Muslimin, maka wajib atasnya kutukan mereka,” (HR Musa bin Jaโfar).
Banyak sekali dalil yang menggarisbawahi hal ini, semuanya menunjukkan betapa mulianya kaum Muslimin yang sungguh-sungguh mengamalkan ajaran Islam. Mereka tidak hanya menjaga diri dari merusak atau mengotori jalan, tetapi justru aktif menjaganya karena mereka memahami dan mematuhi ajaran Nabi mereka. Begitulah Islam mendidik umatnya: untuk senantiasa membantu sesama, tidak meremehkan amal sekecil apa pun, dan selalu berorientasi pada ridha Allah serta balasan-Nya yang besar.
Pelajaran Berharga dari Kisah Ini
Dari kisah dan penjelasan di atas, kita bisa memetik beberapa pelajaran penting yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Iman Itu Berlapis: Puncak keimanan adalah mengikrarkan kalimat tauhid “Lailahaillallah,” sementara tindakan terkecil namun mulia adalah menyingkirkan penghalang di jalan.
Keutamaan Amal Kecil: Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun. Menyingkirkan duri di jalanan saja bisa mendatangkan pahala yang begitu besar.
Rahmat dan Balasan Allah yang Luas: Betapa tidak terhingga rahmat Allah dan betapa agungnya balasan dari-Nya. Ia memberi balasan surga kepada hamba-Nya yang bertakwa dan berbuat kebaikan, tidak peduli seberapa kecil amal tersebut.
Tantangan Kebersihan Lingkungan: Sayangnya, masih banyak orang yang kurang peduli dengan kebersihan jalan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan seringkali muncul akibat lemahnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama dalam diri.
Memilih Pohon dengan Bijak: Pohon yang mengganggu atau membahayakan boleh ditebang atau dirapikan. Namun, pohon yang bermanfaat, seperti pohon rindang yang memberikan perlindungan, justru harus dipelihara.
Menjaga Keseimbangan Alam: Hindari bertindak semena-mena terhadap alam dan tumbuhan. Dampak buruknya akan kembali kepada manusia sendiri, seperti bencana longsor, banjir, atau kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau.
Ancaman bagi Perusak Alam: Rasulullah SAW juga memperingatkan dalam haditsnya, “Orang yang memotong sebuah pohon, yang dengannya Allah melindungi kepalanya, maka ia akan berada dalam siksa api neraka,” (HR. al-Baihaqi). Ini adalah peringatan keras bagi mereka yang merusak lingkungan tanpa alasan yang dibenarkan.
Jangan Meremehkan Kebaikan: Pesan terpenting adalah jangan pernah meremehkan kebaikan, sekecil apa pun itu, baik kepada sesama Muslim, sesama manusia, maupun seluruh makhluk Allah. Sebab, Allah tidak melihat kecilnya seorang hamba dalam berbuat kebaikan. (Lihat: Umar Sulaiman, al-Qashash an-Nabawi, Terbitan Darun-Nafais, halaman 241).
Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk selalu berbuat kebaikan, sekecil apa pun itu, demi meraih ridha Allah SWT dan surga-Nya. Adakah tindakan kecil lain yang menurut Anda sering diremehkan namun memiliki pahala besar?
Baca juga Kisah Jenazah Ahli Maksiat yang Dishalatkan Wali Allah
Pondok Pesantren Tahfidzul Qurโan Al Jihadul Chakim di Mojokerto
Pondok Pesantren Tahfidzul Qurโan Al Jihadul Chakim di Mojokerto merupakan pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter.Jika Anda sedang mencari pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter, Pondok Pesantren Tahfidzul Qurโan Al Jihadul Chakim di Mojokerto โ Jawa Timur bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan lingkungan yang mendukung dan pengasuhan yang penuh empati, pesantren ini fokus membentuk santri menjadi pribadi yang berakhlak mulia, mandiri, dan cinta Al-Qurโan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Pondok Pesantren Al Jihadul Chakim melalui WhatsApp di nomor 0811-3600-074 atau 0811-3055-5556.