Pentingnya Orang Tua wajib Nirakati Anaknya

Pentingnya Orang Tua wajib Nirakati Anaknya – Hadirnya anak dalam keluarga merupakan suatu anugerah yang besar dari Allah bagi pasangan suami istri, menyejukkan hati mendekatkan suami istri bahkan menjadi suatu bekal bagi para orang tua karena doa dan aliran pahala darinya saat orang tua meninggal dunia.

رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِماماً

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” 1

Para ulama tafsir menyebutkan, maksud qurrata a’yun dalam ayat di atas adalah anak-anak yang saleh, taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, bermanfaat bagi sesama. Tak heran jika anak yang memiliki perangai ini menjadi pemimpin orang-orang yang bertakwa, menjadi kebanggaan dan pembela bagi para orang tua di dunia dan akhirat. Namun, tipikal anak ini tidak lahir begitu saja. Dibutuhkan perjuangan keras dari orang tua untuk mengasuh, membina, dan mendidiknya, bahkan sudah pasti membiayainya. Dan yang tak kalah penting adalah doa, baik dari orang tua maupun dari orang-orang yang saleh. 2

Habib Luthfi bin Yahya menyatakan bahwa orang tua harus melakukan tirakat jika ingin anaknya shaleh/shalehah, berkah hidupnya dan sukses di masa depan, terutama seorang ibu yang kekuatan doanya sangat kuat terhadap buah hatinya. Diantara bentuk tirakat menurutHabib Luthfi adalah:

  1. Berikan harta yang halal.

Pastikan apapun yang diberikan kepada anak terutama makanan dan minumannya yang benar-benar halal. Jangan berikan hal yang syubhat apalagi haram karena akan membuat kehidupan anak menjadi tidak berkah selamanya.

  1. Puasa di hari lahir anak.

Berpuasa yang ditujukan kepada kebaikan anak di hari lahirnya walaupun hanya sebulan sekali.

  1. Menjaga lisan.

Orang tua harus menjaga lisan saat berbicara terhadap anaknya. Jangan sampai mengatakan buruk kepada anak karena dapat membuat mental anak jatuh. Juga jangan menghina orang lain, ghibah apalagi terhadap guru anaknya.

  1. Baca sholawat saat mencuci beras.

Seorang ibu dianjurkan membaca sholawat saat beras yang akan di makan anaknya, basamalah 21 kali dan 11 kali shalawat sebagai ikhtiar agar anak selalu mendapat perlindungan dan keridhoan Allah SWT.

Tirakat terhadap anak juga dianjurkan agar dilakukan sejak dalam masa kandungan, hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan & kesehatan anak baik sejak dalam kandungan sampai kelak memberikan keturunan selanjutnya. Sebagaimana yang dilakukan istri Imran ketika mengandung anaknya :

اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرَانَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. 3

Dengan begitu, Orang Tua yang selalu menirakati anaknya akan memanen keberkahan baik dunia & akhirat. Sedangkan sebagai anak kita harus bersyukur jika kita diberi kehidupan yang mulia, derajat tinggi dan hidup penuh dengan keberkahan itu tidak lepas dengan tirakat besar orang tua kepada anak, meskipun sebenarnya anak sendiri pun bisa menirakati dirinya sendiri tetapi, berbeda dengan kekuatan tirakat orang tua terhadap anak. Pentingnya Orang Tua wajib Nirakati Anaknya

Wallahu A’lam

 

Penulis: Zumrotus Shofa

Footnotes

  1. QS al-Furqan [25]: 74
  2. Tafsir Muqatil ibn Sulaiman, [Beirut: Daru Ihya at-Turats], 1424 H, jilid 3, hal. 242
  3. Ali Imran : 35
Baca Artikel Lainnya:  Ikhlas, Rahmat Titipan Allah pada Hati Orang yang dicintainya