Pondok Tahfidzul Qur’an Putri Terbaik Mojokerto – Pernah enggak sih, terpikir kenapa kita dianjurkan puasa Tarwiyah dan Arafah? Ternyata, kedua puasa sunah ini punya kaitan erat dengan sebuah kisah yang luar biasa inspiratif. Kisah ini datang dari Nabi Ibrahim AS, seorang nabi yang ketaatannya patut kita teladani.
Daftar isi
TogglePuasa Tarwiyah, Hari Perenungan Nabi Ibrahim
Jadi, Puasa Tarwiyah itu jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah. Kenapa dinamakan Tarwiyah? Nah, ini ada ceritanya. Malam itu, Nabi Ibrahim bermimpi yang isinya bikin beliau galau. Mimpi ini menyuruh beliau menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail. Kebayang kan, betapa beratnya perintah itu?
Beliau pun merenung, berpikir keras mencari kebenaran di balik mimpi tersebut. Apakah ini benar-benar perintah dari Allah SWT atau hanya sekadar bunga tidur? Proses perenungan ini, yang dalam bahasa Arab disebut “tarwiyah”, jadi inti dari makna puasa ini. Makanya, kata “Tarwiyah” sendiri bisa diartikan “membawa air” atau “merenungkan”.
Makna yang terkandung dalam puasa ini dalam banget, lho. Dengan berpuasa Tarwiyah, kita diajak meneladani ketaatan Nabi Ibrahim yang berusaha memahami dan menjalankan perintah Allah, meski itu terasa sangat berat. Rasanya hati jadi lebih tenang dan lapang, karena kita belajar menyerahkan segala keraguan pada-Nya. Enggak cuma itu, ada juga keutamaan luar biasa yang menanti kita. Konon, puasa Tarwiyah bisa menghapuskan dosa-dosa kita selama setahun yang lalu. Masya Allah, besar banget kan pahalanya?
Puasa Arafah, Saat Nabi Ibrahim Memahami Perintah Ilahi
Sehari setelah Tarwiyah, kita akan bertemu dengan Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah. Kisahnya masih sambungan dari Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Di tanggal ini, Nabi Ibrahim kembali mendapat mimpi yang sama persis. Mimpi itu datang lagi, seolah menegaskan bahwa ini bukan sekadar mimpi biasa, tapi memang benar-benar wahyu dari Allah SWT.
Di sinilah Nabi Ibrahim akhirnya benar-benar tahu (dalam bahasa Arab: arafa) kalau mimpi itu adalah perintah langsung dari Allah. Beliau jadi yakin dan siap melaksanakan perintah tersebut. Peristiwa penting inilah yang kemudian dikenal sebagai Hari Arafah. Pada hari ini, jutaan jemaah haji juga berkumpul di Padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf, salah satu rukun haji yang paling utama. Ini jadi bukti nyata ketaatan dan kepasrahan hamba kepada Sang Pencipta.
Manfaat Puasa Arafah ini sungguh dahsyat! Puasa ini dipercaya bisa menghapus dosa kita selama dua tahun, yaitu setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Luar biasa, ya? Betapa Allah SWT memberikan kesempatan begitu besar bagi kita untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri pada-Nya. Rasanya jadi semangat banget buat melaksanakannya, kan? Kita enggak cuma ikut menjalankan sunah, tapi juga merasakan keberkahan yang luar biasa.
Baca juga Niat, Jadwal dan Keutamaan Puasa di Bulan Dzulhijjah 2025
Kenapa Dua Puasa Ini Begitu Penting?
Puasa Tarwiyah dan Arafah ini bukan sekadar puasa sunah biasa. Keduanya punya makna mendalam yang bisa jadi pelajaran berharga buat kita semua. Dengan berpuasa, kita enggak cuma menahan lapar dan dahaga, tapi juga meneladani semangat ketaatan Nabi Ibrahim yang enggak ada duanya. Beliau menunjukkan kalau ketaatan itu butuh perenungan, pemahaman, dan yang paling penting, keyakinan penuh pada kehendak Allah.
Jadi, sudah siapkah kita menyambut dua hari istimewa ini dengan puasa yang penuh makna? Yuk, manfaatkan kesempatan emas ini untuk meraih pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto merupakan pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter.Jika Anda sedang mencari pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto – Jawa Timur bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan lingkungan yang mendukung dan pengasuhan yang penuh empati, pesantren ini fokus membentuk santri menjadi pribadi yang berakhlak mulia, mandiri, dan cinta Al-Qur’an. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Pondok Pesantren Al Jihadul Chakim melalui WhatsApp di nomor 0811-3600-074 atau 0811-3055-5556.




