Wajib Tahu, Ini Beda Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila!

Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Terdekat Mojokerto – Setiap tanggal 1 Juni, kita semua merayakan Hari Lahir Pancasila. Tanggal ini spesial banget, bahkan jadi hari libur nasional. Pancasila itu pondasi utama negara kita, ibaratnya kompas yang menuntun arah bangsa. Bukan cuma sekadar dasar negara, Pancasila juga ideologi yang jadi pegangan kita dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Rasanya, Pancasila itu udah mendarah daging dalam diri setiap warga Indonesia, ya.

Dalam sejarah panjang Indonesia, ada dua tanggal penting yang erat kaitannya sama Pancasila. Pertama, Hari Lahir Pancasila, dan kedua, Hari Kesaktian Pancasila. Meskipun sama-sama tentang Pancasila, dua hari ini punya cerita, makna, dan tujuan yang tak sama. Seringkali orang keliru membedakannya, padahal latar belakangnya beda jauh. Yuk, kita kupas tuntas perbedaannya!

1 Juni Awal Mula Lahirnya Pancasila

Hari Lahir Pancasila kita rayakan tiap 1 Juni. Tanggal ini mengenang momen krusial saat Ir. Soekarno, di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, pertama kali mencetuskan gagasan tentang dasar negara. Gagasan itulah yang kemudian kita kenal sebagai Pancasila.

Coba bayangkan, pada masa itu, para pendiri bangsa sedang berjuang keras memikirkan gimana negara kita ini akan berdiri. Di tengah suasana penuh semangat kemerdekaan, Bung Karno dengan cemerlang menyampaikan lima prinsip dasar yang bakal jadi landasan kokoh buat negara Indonesia merdeka. Lima prinsip ini, ya, Pancasila yang kita cintai. Dari sanalah, ideologi bangsa ini lahir.

Sejak tahun 2016, pemerintah udah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan hari libur nasional lewat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Tujuannya jelas, supaya kita tak lupa sama proses lahirnya Pancasila. Ini bukan cuma perayaan biasa, tapi juga ajakan buat kita semua untuk terus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya. Dengan mengamalkan Pancasila, kita berharap Indonesia bisa terus maju dan rukun.

1 Oktober Pancasila Tetap Berdiri Kokoh!

Nah, beda banget sama 1 Juni, Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober. Ini adalah bentuk penghormatan kita pada Pancasila yang terbukti sakti, tak tergoyahkan, walau sempat ada upaya buat menggantinya dengan ideologi lain. Ada rasa haru dan bangga melihat Pancasila bisa bertahan dari berbagai cobaan.

Peringatan ini berawal dari peristiwa kelam G30S/PKI di tahun 1965. Gerakan ini berujung pada gugurnya 7 perwira tinggi TNI, dan ini dianggap sebagai percobaan kudeta serta ancaman serius bagi keberadaan Pancasila. Tragedi itu meninggalkan luka mendalam bagi bangsa kita. Para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa itu adalah bukti nyata pengorbanan demi mempertahankan Pancasila.

Bahkan Ade Irma Suryani Nasution, putri bungsu Jenderal Besar Abdul Haris (AH) Nasution, juga jadi korban dalam peristiwa G30S PKI yang bikin hati teriris itu. Kisah ini seringkali kita dengar, dan selalu mengingatkan kita betapa kejamnya usaha penggantian ideologi Pancasila.

Baca juga Hikmah Penetapan Miqat dalam Ibadah Haji

Buat mengenang dan menghormati jasa para korban G30S, Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967. Sejak saat itu, Hari Kesaktian Pancasila kita peringati setiap 1 Oktober. Jadi, Hari Kesaktian Pancasila itu adalah simbol bahwa Pancasila tetap kokoh dan tak bisa digantikan sebagai dasar negara, meskipun udah melewati berbagai ujian berat. Tak seperti Hari Lahir Pancasila, peringatan ini bukan hari libur nasional, tapi tetap jadi momen penting buat kita merenung sebagai bangsa. Kita diajak buat selalu waspada dan menjaga Pancasila dari berbagai ancaman.

Gimana, sekarang udah makin paham kan beda Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila? Penting banget lho buat kita, sebagai anak bangsa, buat peka sama sejarah dan makna di balik setiap peringatan. Apa ada hal lain yang bikin kamu penasaran tentang sejarah bangsa ini? Atau mungkin kamu punya cerita tentang bagaimana Pancasila mempengaruhi hidupmu?

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto merupakan pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter.Jika Anda sedang mencari pondok pesantren yang memberikan pendidikan agama yang mendalam, dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian terhadap perkembangan karakter, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Jihadul Chakim di Mojokerto – Jawa Timur bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan lingkungan yang mendukung dan pengasuhan yang penuh empati, pesantren ini fokus membentuk santri menjadi pribadi yang berakhlak mulia, mandiri, dan cinta Al-Qur’an. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Pondok Pesantren Al Jihadul Chakim melalui WhatsApp di nomor 0811-3600-074 atau 0811-3055-5556.